Mutaba'ah
1. Qiyamullail
Inilah sarana tazkiyah yang selayaknya sentiasa dilakukan oleh para pelajar. Bangun malam dan melaksanakan shalat tahajjud akan membersihkan hati dan jiwa dari berbagai kotoran. Kebersihan hati akan terlihat pada ketenangan jiwa dan bersihnya fikiran,sehingga belajar berjaya dilakukan dengan optimal dan mencapai hasil yang diharapkan.
Keutamaannya :
Solat Paling Utama Setelah Solat Fardhu
Sarana Ruhani Paling Utama Untuk Dakwah Rasul Dan Para Sahabat
Mempertajam Kepekaan Hati
Salah Satu Ciri Utama Orang Beriman Dan Bertaqwa
Padanya Terdapat Saat Mustajab Untuk Berdoa
Dalil Quran
1. “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”(11:114)
2.” Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”(17:79)
3.”(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”(39:9)
4.” Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (73:20)
Dalil Hadis
1. ‘Seutama-utama puasa sesudah puasa Ramadhan ialah puasa sunat pada bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah solat fardhu ialah shalat sunat di waktu malam.’ (HR.Muslim)
2.’Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berikanlah makanan, dan shalatlah di waktu malam ketika orang-orang tertidur, maka kalian akan masuk syurga.’ (HR.Tirmidzi)
2. Solat Subuh
Sesiapa yang bersembahyang subuh, maka dia berada di dalam jagaan Allah. Allah akan memberikan cahaya kepada hatinya, melapangkan dadanya dan dia akan dapat menghirup bayu yang paling baik.
Neraca Sebenar
Sembahyang subuh adalah neraca sebenar bagi keimanan. Sesiapa yang mahu mengetahui kedudukannya di sisi tuhannya, hendaklah dia menggunakan neraca sembahyang subuhnya bagi mengetahui kedudukannya itu.
Jika dia seorang yang menunaikan sembahyang subuh terutamanya di masjid, maka dia berada di atas jalan yang lurus. Dia hendaklah berterusan berada dalam keadaan tersebut. Tetapi jika dia tidak pergi sembahyang subuh dan masih lagi tidur, maka dia hendaklah berwaspada daripada kemurkaan Allah. Dia hendaklah bangun daripada tidurnya sebelum terlambat.
Abdullah bin Umar r.a. berkata: “Apabila kami tidak melihat seseorang pada sembahyang subuh dan isyak, kami akan bersangka buruk terhadapnya.”
Sembahyang subuh menyelamatkan seseorang daripada sifat nifaq bagi sesiapa yang bimbang dirinya menjadi munafiq. Abdullah bin Mas‘ud berkata: “Kami sentiasa bersembahyang subuh bersama dengan Rasulullah saw secara berjamaah. Hanya orang munafiq yang terang nifaqnya sahaja yang tidak pergi menunaikannya.”
Tanyalah diri anda, kenapa anda tidak bersembahyang subuh? Adakah kerana kelemahan keimanan, atau kerana malas? Adakah kerana tidak mengetahui ketinggian kedudukan sembahyang subuh? Adakah kerana anda tidak menghormati Allah, tuhan sekalian alam? Atau apakah sebabnya?
Ketahuilah kedudukan dan nilai diri anda melalui sembahyang subuh ini.
Faedah-faedah Sembahyang Subuh
1. Anda akan sentiasa berada di dalam perlindungan dan jagaan Allah swt.
“Sesiapa yang bersembahyang subuh secara berjamaah, maka dia berada di dalam jagaan Allah.” (Hadis sahih)
2. Ia menyelamatkan anda daripada NERAKA.
“Tidak akan masuk neraka sesiapa yang nbersembahyang sebelum terbit matahari dan sebelum ia tenggelam.” (Hadis sahih)
3. Sembahyang anda disaksikan oleh para malaikat.
” Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh[865]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).”(17:78)
“Malaikat malam dan siang akan berkumpul pada waktu sembahyang subuh.”
4. Dijanjikan syurga.
“Sesiapa yang bersembahyang subuh dan asar akan masuk syurga.” (Hadis sahih)
3. Solat Sunat Dhuha
Shalat Dhuha hukumnya sunnah muakkad (yang ditekankan) . Karena Nabi melakukannya, menganjurkan para sahabat beliau untuk melakukannya dengan menjadikannya sebagai wasiat. Wasiat yang diberikan untuk satu orang oleh beliau, berarti juga wasiat untuk seluruh umat, kecuali bila ada dalil yang menunjukkan kekhususan hukumnya bagi orang tersebut. Dasarnya adalah hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu yang menceritakan :
"Kekasihku Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberi wasiat kepadaku dengan tiga hal yang tidak pernah kutinggalkan hingga meninggal dunia : Puasa tiga hari dalam sebulan, dua rakat'at shalat Dhuha, dan hanya tidur setelah melakukan shalat Witir" [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. Oleh Al-Bukhari no. 1981. Diriwayatkan oleh Muslim no. 721, telah ditahrij sebelum ini].
Rosululloh mengatakan; "Setiap amalan pagi ialah hak dari setiap tulang badan kalian. Setiap ucapan Pemujaan Allah (Subhan-Allah) adalah perbuatan amal, dan
setiap ucapan pujian kepada Nya (Al-hamdu lillah) adalah perbuatan amal, dan setiap ucapan pernyataan tauhid (La ilaha illallah) adalah perbuatan amal, dan setiap ucapan Kebesaran Nya (Allahu Akbar) adalah perbuatan amal; dan melaksanakan perintah-Nya dan menghindari segala larangan-Nya adalah perbuatan amal; dan dua Rak`ah sholat dhuha mencukupi semua ini. [Muslim].
Shalat Dhuha adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim ketika waktu dhuha. Waktu dhuha adalah waktu ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya (kira-kira pukul tujuh pagi) hingga waktu dzuhur. Jumlah raka'at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka'at. Dan dilakukan dalam satuan 2 raka'at sekali salam.
Dari 'Aisyah, ia berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam biasanya sholat Dluha empat rakaat dan menambah seperti yang dikehendaki Allah. (HR. Muslim).
Dari 'Aisyah, ia berkata: Aku tidak melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan tetap melakukan sholat Dluha, tetapi sungguh aku melakukannya dengan tetap. (HR. Muslim)
"Sholatnya orang-orang yang bertaubat itu ketika anak-anak unta merasa panas."
(HR. Tirmidzi)
4. Membaca Al-Quran
(المتعبد بتلاوته) Membacanya sebagai ibadah.
Dalam setiap huruf Al-Qur’an yang kita baca, memiliki nilai ibadah yang tiada terhingga besarnya. Dan inilah keistimewaan Al-Qur’an, yang tidak dimiliki oleh apapun yang ada di muka bumi ini. Allah berfirman (QS. 35 : 29 – 39)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (Al-Qur’an), maka ia akan mendapatkan satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim sebagai satu haruf. Namun Alif merupakan satu huruf, Lam satu huruf dan Mim juga satu huruf.” (HR. Tirmidzi)
Dari Aisyah ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Seseorang yang mahir dalam membaca Al-Qur’an, kelak ia akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia dan suci. Dan orang yang masih terbata-bata membacanya lagi berat, maka ia akan mendapatkan pahala dua kali lipat. (HR. Muslim)
Dari Utsman ra, Rasulullah SAW bersabda, ‘Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya). (HR. Bukhari)
“Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari,kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan didunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran”. (Hadith diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), )
5. Zikir ( seperti mathurat,istighfar Dll.)
Wahai ikhwah, sesungguhnya dzikir memiliki pengaruh yang sangat kuat bagi pemuda islam bagi membentuk karakter diri yang dekat dengan Allah Swt,senantiasa berlindung dan berserah diri secara total kepada-NYA,
“ Sesungguhnya orang-orang yang beriman[594] ialah mereka yang bila disebut nama Allah[595] gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”(8:2)
[594]. Maksudnya: orang yang sempurna imannya. [595]. Dimaksud dengan disebut nama Allah ialah: menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakanNya.
Sungguh amat jauh bezanya seseorang yg sentiasa ingat Allah Swt dgn org yg mudah melalaikan-Nya. Ikhwah hendaklah menjadikan dzikir sebagai rutin sehari-hari sehinga kehidupan ini menjadi lebih indah dalam naungan ridha Allah Swt.
Faedah-faedah Dzikir:
1. Meundukkan setan dan menghidupkan hati
2. Dzikir menyebabkan Allah Swt ingat kepada ahlinya dan tidak melupakannya. “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (2:152) [98]. Maksudnya: Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
“Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam dzat-Ku, dan jika ia mengingat-Ku dalam kelompok ramai, maka Aku mengingatnya dalam suatu kelompok yg lebih baik dari mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (59:19)
3. Dzikir membershkan hati dari Dosa
Lalai dari dzikrullah dan memperturutkan hawa nafsu menyebabkan hati ternoda dgn dosa. Adapun cara membersihkan dosa tersebut ialah dengan dzikir,taubat dan istighfar.
“Barangsiapa setiap hari dan malam membaca subhanallah wa bihamdihi seratus kali, maka terhapuslah dosa-dosanya sekalipun dosa-dosanya seperti buih di laut.” (HR.Bukhari,Muslim dan Malik)
4. Dzikir merupakan sarana untuk menurunkan rahmat dari Allah.
“Tidaklah suatu kelompok manusia berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan mengkajinya di antara mereka, melainkan turunlah atas mereka ketenangan, terlindungilah oleh rahmat, mereka dikelilingi oleh para malaikat, dam mereka disebut-sebut Allah di hadapan orang-orang yg ada di sisi-Nya.” (HR.Muslim dan Tirmidzi)
5. Dzikir Menyibukkan Lisan Dari Berbicara Yg Buruk
6. Dzikir Adalah Salah Satu Tanaman Syurga
“Barangsiapa yg membaca subhanallah’azhim wa bihamdihi(Maha suci Allah yang Maha Agung dan segala puji bagi-Nya), bererti ia telah menana sebuah pohon kurma syurga. (HR.Tirmidzi)
7. Dzikir Merupakan Sarana Untuk Memperoleh Nikmat Dari Allah.
“Barangsiapa membaca la ilaha illallah wahdahu la syarika lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadir ( tiada Tuhan yg berhak disembah kecuali Allah semata,yg tiada sekutu bagi-Nya. Kepunyaan segala kerajaan dan pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) seratus kali, maka nilainya sama denga memerdekakan sepuluh budak, dicatan baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus dosa dan ia dijaga dari gangguan syaitan pada pagi harinya hingga petang harinya, dan tidaklah seseorang datang denga membawa sesuatu yg lebih utama dari apa yg dibawanya kecuali seseorang yg mengerjakan lebih banyak dari itu.(HR.Muslim)
8. Dzikir Menjadikan Hati Yang Keras Berubah Lunak
9. Alah Dan Malaikat Berselawat Kepada Ahli Dzikir
Dzikir mengharuskan Allah Swt dan malaikat-malaikat-Nya berselawat kepada pelakunya. Dan barangsiapa yg Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat kpdnya maka ia benar-benar beruntung dan sukses
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (33:41-43)
10. Zikir Menjauhkan Ahlinya dari Sifat Munafiq
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka[364]. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya[365] (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[366]. “(4:142)
[364]. Maksudnya: Alah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani sebagai melayani para mukmin. Dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu. [365]. Riya ialah: melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat. [366]. Maksudnya: mereka sembahyang hanyalah sekali-sekali saja, yaitu bila mereka berada di hadapan orang.
“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”(63:9)
11. Zikir Memberi Keuntungan di Dunia dan Akhirat
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”(62:10)
“Sesungguhnya Allah memiliki malaikat yang berkeliling. Mereka mengikuti majlis-majlis dzikir. Jika mendapatkan suatu majlis yang didalamnya dilakukan dzikir, mereka duduk bersama orang-orang yang berdzikir, sebagian kepada sebagian lain mengapakkan sayapnya, hingga memenuhi apa yang ada di antara langit dan dunia. Apabila mereka telah berpisah mereka terbang dan naik ke langit. Perawi berkata, “Allah bertanya kepada mereka, sedangkan Dia lebih mengetahui tentang mereka. Dari mana kamu sekalian datang?” mereka menjawab, “Kami datang dari para hamba-Mu di bumi, mereka bertasbih (mensucikan-Mu), bertakbir (mengagungkan-Mu), bertahlil (mentahuidkam-Mu) dan memohon kepada-Mu. Di akhir hadits disebutkan: Aku telah mengampuni mereka, memberikan kepada mereka apa yang mereka pinta dan melindungi mereka dari yang mereka berlindung darinya.” (HR. Bukhari) Hadits shahih ini menunjukkan atas keutamaan dzikir berjama’ah, dan dinyaringkan suaranya oleh semua yang berdzikir karena dalam hadits di atas dinyatakan dengan lafazh: Mereka mengingat-Mu, mensucikan-Mu, mengagungkan-Mu dan memuji-Mu dengan lafazh yang jamak (plural). Ibnu Taimiyah, Imam Nawawi dan Ibnu Hajar berkata, “Yang dimaksud dengan majlis dzikir adalah mencakup dzikir kepada Allah dengan beragam bentuknya, seperti takbir, tasbih dan lain-lain, juga seperti membaca Al-Qur’an, berdo'a meminta kebaikan dunia dan akhirat, membincangkan hadits Nabi, mengkaji ilmu syariat (halaqah) dan menghafalnya, berkumpul untuk melaksanakan shalat sunat dan lain-lain.”