Like My Facebook Page

Anda follow blog saya, saya akan follow blog anda kembali. =)

Tazkiyatun Nafs

Satu persoalan timbul dalam benakku,“ Layakkah kita menagih cinta insan seandainya cinta Tuhan belum tergapai?Sedangkan cinta Allah adalah segalanya, cinta Rasul lambang cinta kepada-Nya, cinta ibu bapa tulus selamanya, cinta saudara ukhwah kerana-Nya dan cinta pada’nya’ pelengkap kasih-Nya…Hamparkanlah cinta kepada Yang Selayaknya..Jadi,jika mengharap cinta sejati, dambalah kasih Ilahi, itulah cinta hakiki..tepuk dada, tanya iman, tanya akal fikiran, tanya hati, tanya diri sendiri…Sejauh manakah taraf cinta kita ini? ”
gravatar

Berkorban Itu Nikmat

Berkorban ertinya memberikan sesuatu untuk orang lain, mengeluarkan sesuatu bukan untuk kepentingan sendiri atau melakukan sesuatu yang hasilnya bukan untuk diri sendiri. Tapi mengapa pengorbanan itu terhasil nikmat? Mrngapa memerah keringat, menyumbangkan darah, mengucurkan keringat serta bersusah-payah lainnya hanya untuk orang lain selalu memunculkan keteduhan luar biasa di dalam hati?

Mengapa masih tetap memberi, sedang diri dalam kondisi sempit, berusaha menanamkan kebahagiaan untuk orang lain, memberi manfaat pada orang lain saat diri memerlukan, selalu melahirkan kenikmatan dalam diri orang melakukannya.

Saudaraku,

Pernahkah kita merasakan bagaimana nikmatnya menyisihkan wang untuk berinfaq danmembahagiakan orang lain, dalam kondisi kita juga memerlukannya? Bagaimana indah dan damainya hati saat memeras tenaga, memerah fikiran, mengeluarkan apa yang kita punya, untuk kegiatan dakwah ilallah? Bagaimana sejuknya hati dikala kita dapat memberi sesuatu yang berharga yang kita miliki untuk membahagiakan orang lain?

Memberi secara lahir adalah mengeluarkan sesuatu untuk orang lain yang bermaksud mengurangi sesuatu yang kita miliki. Tapi secara maknawi, memberi sesuatu kepada orang lain itu sama dengan memunculkan ketenangan dalaman, kenikmatan dan kecerahan tersendiri bagi yang melakukannya.Kandungan makna inilah yang banyak dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para salafussalih. Anas Radhiyallahuanhu pernah mengatakan bahawa Rasulullah tidak pernah diminta sesuatu kecuali dia pasti memberi.

Saudaraku,

Berkorbanlah di jalan ini. Berkorbanlah dengan mengabaikan keinginan syahwat dan mengutamakan keridhaan Allah. Bersabarlah dalam berkorban. Kerana menurut para salafus shalih, sesungguhnya kenikmatan berkorban itu ada pada seberapa besar kita dapat bertahan dan bersabar dalam melakukan pengorbanan dalam beramal soleh. Umar ibn Khattablah yang menyebutkan bahawa lazatnya kehidupan itu pada kesabaran

"Aku telah membuktikan bahawa kenikmatan hidup itu ternyata ada pada kesabaran kita dalam berkorban"

Comments Search